InhilNews – Murah senyum, sebuah kata yang tepat ditujukan kepada sosok H Said Syarifuddin. Figur bersahaja dengan tampilan sederhana ini begitu dikenal di kalangan masyarakat ‘Negeri Seribu Parit’.
Bagaimana tidak, Pria kelahiran Desa Lahang Baru 56 tahun silam itu, kini tengah memegang jabatan yang tidak main-main, yakni sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Indragiri Hilir.
Perjalanan panjang nan berliku Dia tempuh untuk mencapai posisi tersebut. Dalam prosesnya, banyak ‘pil pahit’ yang telah Dia telan. Suami dari Syarifah Rohana ini pernah dua kali dinonjobkan.
4 tahun 8 bulan tidak memegang jabatan, menjadi salah satu masa tersulit yang harus Dia lalui.
Kendati demikian, dengan profesionalitas dan berbekal kesabaran, Ayahanda dari empat orang putra ini mampu melewati masa-masa kelam itu.
“Untuk nonjob, Saya sudah berpengalaman. Lebih dari 4 tahun Saya dinonjobkan,” tukas H Said Syarifuddin diiringi tawa di kediaman dinasnya, Jalan Swarna Bumi, Tembilahan, Senin (30/9/2019) sore.
“Seberat-berat badan, namun untung dilupakan jangan”, adagium klasik yang menyimpan makna tentang kesabaran telah menggambarkan apa yang diperbuat oleh H Said Syarifuddin selama nonjob. Alhasil, sejak 2016 sampai dengan sekarang, Dia berhasil menduduki jabatan Sekretaris Daerah Kabupaten Indragiri Hilir.
Menjadi seorang birokrat nomor wahid di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Indragiri Hilir, tidak membuat H Said Syarifuddin berbesar kepala. Sikap rendah hati begitu melekat pada Dirinya. Senyuman juga senantiasa terlukis di wajahnya tanpa meninggalkan ketegasan dan profesionalisme yang selalu Dia junjung dalam bekerja.
Anak Kampung
Tinggal berdua bersama sang Ibu di tempat kelahirannya, Desa Lahang Baru, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir, menjadikan H Said Syarifuddin sosok yang mandiri dan pekerja keras. Sementara ayahnya mengajar dan berdiam di Desa Igal, Kecamatan Mandah, tak jarang membuat H Said Syarifuddin mesti bekerja di ladang.
Sepulang sekolah, Said Syarifuddin kecil pun lantas bergegas menuju ladang milik keluarganya untuk turut membantu sang Ibu. SD dan SMP, Ia habiskan di desa. Setamatnya dari SMP, Said Syarifuddin yang beranjak remaja menempuh jenjang pendidikan SMAN 405 yang sekarang bernama SMAN Tembilahan. Sewaktu SMA, Said Syarifuddin tak lagi tinggal bersama sang Ibu. Dia berpisah dari ibunya dan tinggal bersama pamannya.
“Saya tidak begitu banyak berbicara saat SMA, cenderung pendiam,” tutur Said Syarifuddin mengenang.
Setelah lulus SMA, Said Syarifuddin melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi, Dia mendaftarkan diri di Universitas Riau, mengambil Fakultas Ekonomi.
“Saya masih menunggu kiriman orang tua untuk ongkos saat kuliah,” ungkap Said Syarifuddin yang diketahui acap kali memperoleh beasiswa prestasi saat sekolah dan kuliah.
Waktu berjalan, Said Syarifuddin muda menamatkan kuliahnya. Tak berselang lama, sekitar satu tahun, Said Syarifuddin pun mencoba peruntungannya dengan mengikuti tes CPNS di tahun 1989. Berkat keuletan dan doa restu dari orang tua, Said Syarifuddin dinyatakan lulus dan ditugaskan menjadi staf di Kantor Pembantu Bupati di Kuala Gaung sebagai lokasinya bekerja pertama kali sebagai seorang Aparatur Sipil Negara.
Di tahun 2004, Said Syarifuddin kembali mengambil program pasca sarjana S2 di Institut Pertanian Bogor, Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah. Kala itu, Dia telah berstatus sebagai PNS sekitar 15 tahun lamanya.
Pada tahun 2015, Said Syarifuddin diberikan kepercayaan untuk menduduki posisi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau. Guna mendalami jabatannya itu, Said Syarifuddin kembali mengambil pendidikan Pasca Sarjana S2 di Institut Seni Indonesia, jurusan Kajian Seni, di Padang Panjang.
Serangkaian catatan sejarah, mulai sejak kecil dan tamat SMP hingga meninggalkan kampung halaman, membuat Said Syarifuddin tidak pernah lupa akan jati dirinya. Meski sudah menduduki posisi Sekretaris Daerah, Said Syarifuddin terdengar kerap menyebut Dirinya “Anak Kampung”.
Ragam Prestasi dan Inovasi
Terdapat sederet pencapaian Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir yang ditorehkan semasa H Said Syarifuddin menjabat sebagai Sekretaris Daerah. Di bawah koordinasinya, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir mampu menyuguhkan beragam keberhasilan yang belum pernah didapat.
Prestasi yang cukup menyita perhatian adalah raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Yang mengejutkan, opini WTP diperoleh selama 3 tahun berturut-turut, mulai dari tahun buku 2016 hingga tahun buku 2018. Sebelumnya, capaian maksimal Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir hanya pada opini Wajar Dengan Pengecualian atau WDP.
“Namun, ini bukan kerja Saya sendiri. Ini semua berkat kerja keras dan kerja sama teman-teman di Pemkab (Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, red) dan dukungan penuh pak bupati,” ujar lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Riau tahun 1988 itu.
Tak hanya sampai disitu, pada tahun 2018 silam Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir berhasil dinobatkan sebagai pemerintahan terbaik pertama di Provinsi Riau dalam Rencana Aksi Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Di tingkat Nasional Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir bertengger di peringkat ke-6 , empat peringkat di atas Kota Pekanbaru.
Selaku Sekretaris Daerah, H Said Syarifuddin senantiasa menekankan prinsip good and clean governance dan kehati-hatian kepada jajarannya. Tentunya hal tersebut dilakukan dalam upaya menjaga kredibilitas Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir dan sebagai perwujudan cita-cita pemberantasan korupsi.
“Masih ada beberapa lagi ya, seperti di bidang pendidikan, hukum dan HAM, Ombudsman, bidang kesehatan dan lain-lain,” cetus H Said Syarifuddin yang juga merupakan Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Indragiri Hilir.
Tak ingin cepat berpuas diri, saat ini Dia bersama jajarannya pun terus berusaha untuk berinovasi guna meraih prestasi demi prestasi. Dinamika zaman, mengharuskan pemanfaatan teknologi hampir di semua lini kepemerintahan. Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir dituntut untuk dapat mempermudah pemberian layanan, yang tentu semua itu bisa dilakukan melalui penggunaan teknologi dalam penyelenggaraan daerah.
“Penyelenggaraan daerah, roda pemerintahan akan stagnan jika tidak mulai memanfaatkan teknologi informasi di era digital ini. Akses pelayanan juga akan sulit. Maka itu, kita mencoba untuk beranjak memulai penggunaan teknologi, khususnya dalam aktivitas pelayanan publik. Yang jelas orientasinya masyarakat,” tutur H Said Syarifuddin.
Menurut H Said Syarifuddin, profesionalisme, kerja keras, inovasi dan kejujuran adalah sejumlah hal yang harus ada. Baginya, pembangunan daerah dan pelayanan publik merupakan hal yang mutlak untuk dilaksanakan.
Riwayat Hidup:
Nama: H Said Syarifuddin SE, MP, MSn
Pangkat dan Golongan Ruang: Pembina Utama Madya/ IV.d
Istri: Hj Rohana
Anak:
Said Reza Haris Al Kasyfi (Mahasiswa)
Said Mohd Dwiki Rahadian (Mahasiswa)
Said Naufal Azani Akbar (Pelajar)
Said Dhafin Afif Alfaiq (Pelajar)
Orangtua:
Ayah: H Said Mhd Zen
Ibu: Hj Syarifah Ainun
Jabatan dan Pekerjaan:
1. Pelaksana Tugas Kasubbag Diklat Bagian Kepegawaian Sekretariat Daerah Kabupaten Inhil (1991)
2. Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Inhil (1993).
3. Sekretaris Badan Pengawas PD, BPR Kateman (1996).
4. Pelaksana Tugas Direktur Utama PDAM Tirta Indragiri (1997).
5. Kepala Dinas Pendapatan Daerah Inhil (2000).
6. Kepala Bappeda Inhil (2001).
7. Wakil Kepala Dinas Perindag Riau (2004).
8. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Riau (2005).
9. Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Daerah Setda Provinsi Riau (2006).
10. Komisaris Utama PT Ruay Petrelium/BUMD (2007).
11. Wakil Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau (2008).
12. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau (2012).
13. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2015).
14. Jabatan Fungsional Umum pada Bappeda Riau (2015).
15. Sekretaris Daerah Kabupaten Inhil (2016-sekarang).