BeritaIndragiri HilirPendidikan

Kasi SMA Disdik Riau Wilayah IV Akui Ini Dampak Negatif Dari Aturan Zonasi

Yunizon : Kita Siap Akan Jadikan Masukan Tahun Depan

TEMBILAHAN- Minimnya peminat siswa baru masuk sekolah swasta bahkan tidak dapat siswa baru di SMA Karya Praja Seberang Tembilahan diakui Kasi SMA Dinas Pendidikan (Disdik) Riau wilayah IV, Yunizon bukan hal yang baru.

Menurutnya ini memang terjadi hampir di semua daerah di Indonesia, khususnya di Provinsi Riau termasuk di Inhil. Hal ini terjadi terutama disebabkan oleh perubahan substansi dari penerimaan siswa dari Jalur Zonasi.

” Iya tidak hanya di Inhil tapi seluruh Indonesia juga seperti ini, khusus pada tahun 2024, zonasi kelulusan siswa berdasarkan jarak terdekat, sedangkan pada tahun 2025 kelulusan pada jalur zonasi tidak berdasarkan jarak lagi tetapi berdasarkan nilai. Jadi calon siswa yang domisilinya lebih jauh dari sekolah sepanjang masuk area zonasi suatu sekolah bisa daftar” jelasnya saat dikonfirmasi Posmetro Indragiri, Selasa(29/7).

Dikatanya lagi oleh sebab itu banyak calon siswa yang mencari sekolah favorit di suatu daerah dan dampaknya sekolah yang kurang atau tidak favorit tidak diminati siswa.

Meski begitu kata Yunizon bahwa sepanjang sepengetahuannya belum ada solusinya pasti terkait hal ini karena penerimaan siswa sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

” Ini adalah efek negatif dari ketentuan jalur zonasi pada tahun 2025, ini menjadi bahan koreksi dan masukan untuk teknis jalur zonasi pada penerimaan siswa baru tahun depan ” ujarnya.

Sambugnya untuk sekolah swasta yang ada di Inhil pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin mencari solusi yang ada bahkan siswa yang tidak diterima di sekolah negeri akan digratiskan uang sekolah dan baju seragam untuk calon siswa dari keluarga yang tidak mampu.

” Saat ini solusi yang ada memberikan bantuan kepada siswa tidak mamlu yang tidak lulus disekolah negeri karena beberapa sekolah yang telah ditunjuk untuk kebijakan tersebut, tapi sayangnya sedikit siswa dan bahkan tidak ada siswa yang mendaftar” sebutnya.

Namun untuk swasta memang dilema karena orang tua lebih memilih untuk memasukan anaknya ke sekolah swasta yang favorit sedangkan sekolah swasta yang tidak favorit atau mutu kurang tidak dilirik, sehingga sedikit yang mendaftar bahkan ada sekolah yang tidak ada siswa yang mendaftar.

” Jadi kedepannya khusus untuk sekolah swasta memang harus bisa meningkatkan mutunya sehingga bisa menjadi alternatif prioritas bagi siswa selain sekolah negeri” saranya.

Related Articles

Back to top button