INHILNEWS.COM,Sungai Intan – Anggota DPRD Kabupaten Indragiri Hilir Riau,Al-Ustadz H. Sumardi berkesempatan menghadiri gelaran Haul Akbar Tuan Guru Syech Abdurrahman Siddiq Al-Banjari bin Syech Muhammad Afif Al-Banjari Mufti Kerajaan Indragiri dan Tuan Guru Mastur bin Haji Ahmad serta Haul Jama’ Sekampung,yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa bekerja sama dengan masyarakat Desa Sungai Intan.(Kamis pagi, 17 Maret 2022)
Gelaran Haul Akbar berlangsung khidmat, masyarakat tampak antusias mengikuti rangkaian acara yang dilangsungkan di Masjid Nurul Iman Parit Sungai Intan Besar.
Usai Sholat Zuhur berjamaah dan santap siang dirumah salah seorang warga.Ustsdz H.Sumardi dengan didampingi kepala Desa Sungai Intan Ahmad Ependi,Ustadz Darmawan Sungai Salak,para tokoh Agama,tokoh masyarakat dan ahli waris melanjutkan ziarah Kubur kepekamanan umum masyarakat yang berada di ujung parit Sungai Intan Besar.Dilokasi inilah tempat bermakamnya salah seorang Ulama masyarakat Sungai Intan,yakni Tuan Guru Mastur atau Guru Atur bin Haji Ahmad.
Tampak langit masih mendung, jalan tanah masih basah habis diguyur hujan.Perjalanan pun akhirnya tiba kelokasi.Tampak sebuah makam dengan kubah beratap seng berwarna biru yang berada ditengah pemakaman umum tersebut,sebagai pertanda Disitulah lokasi makam Tuan Guru Mastur yang telah wafat 52 tahun yang silam. Suasana hening menyambut kedatangan rombongan.Usai Uluk salam, dilanjutkan dengan pembacaan Surah Yasin takhtim dan doa,rombongan kemudian pamit untuk kembali pulang.Rintik hujanpun turun.
“Semoga membawa keberkahan dengan turunnya rintih hujan ini”.Ungkap salah seorang peziarah
Untuk diketahui,Tuan Guru Mastur bin Haji Ahmad merupakan seorang perantau berasal dari Desa Telaga Silaba,saat ini masuk kedalam Kecamatandari Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.Dalam usia muda bersama saudara dan ibundanya madam (red_merantau) ke Indragiri Hilir diawal tahun 1900.an.Pernah selama 9 tahun berguru kepada Tuan Guru Syech Abdurrahman Siddiq Al-Banjari Dikampung Hidayat .Kemudian Beliau dengan bekal ilmu agama yang didapat, meneruskan dakwah keluar masuk kampung,hingga berkeluarga dan wafat di Sungai Intan Besar,pada masa itu, sebelum pemekaran Sungai Intan masih masuk kedalam wilayah administratif Desa Pulau Palas.Tuan Guru Mastur juga memiliki andil didalam perjuangan kemerdekaan.Berdasarkan kesaksian yang ada.Baik yang berasal kalangan keluarga dan murid murid,beliau memiliki kelebihan dibanding manusia biasa,baik itu pengetahuan agama dibidang Tauhid maupun karomah yang sulit untuk dicerna oleh nalar dan akal sehat.Tuan Guru Mastur wafat pada 15 sya’ban 1390 Hijriyah bertepatan pada hari Rabu 13 Oktober tahun 1970 Masehi di Sungai Intan Besar.Kisah wafat Beliau,penuh hikmah,yakni wafat dalam ketika rakaat kedua sholat berjamaah Maghrib bersama istrinya Siti Hajar,usai membaca surat Al-Ikhlas dan lafaz zikir,beliau mengembuskan nafas terakhir.
Prabu