INHILNEWS.Com – Berzikir atau menyebut dan memuji nama Allah Ta’ala merupakan kewajiban yang diperintahkan dalam Al-Qur’an. Foto Iustrasi/Istimewa
Zikir atau Dzikir adalah kegiatan ibadah untuk mengingat Allah ‘Azza wa Jalla. Zikir artinya mengingat, memperhatikan, mengenang, mengambil pelajaran. Menyebut dan memuji nama Allah Ta’ala merupakan kewajiban yang diperintahkan dalam Al-Qur’an.
Di dalam thariqoh, ada adab (tata krama) yang harus diperhatikan ketika berzikir. Keutamaan adab sebelum ilmu dan beramal sangat ditekankan oleh para ulama.
Apa Saja Adab Berzikir?
Dalam Kitab Al-Mafakhir Al-‘Aliyah fi Al-Ma-atsir Asy-Syadzaliyah disebutkan sebagaimana dikatakan Syeikh Asy-Sya’roni bahwa adab berzikir itu dikelompokkan menjadi 20 bagian. 5 Adab dilakukan sebelum bezikir, 12 adab dilakukan saat berdzikir, dan 2 adab dilakukan setelah selesai berzikir.
Adapun 5 Adab Sebelum Berzikir, yaitu:
1. Taubat, yang hakekatnya adalah meninggalkan semua perkara yang tidak berfaedah bagi dirinya, baik yang berupa ucapan, perbuatan, atau keinginan.
2. Mandi dan atau wudhu.
3. Diam dan tenang. Hal ini dilakukan agar di dalam zikir nanti dia dapat memperoleh shidq. Artinya hatinya terpusat kepada Allah yang kemudian dibarengi dengan lisannya yang mengucapkan La ilaaha illallah.
4. Menyaksikan dengan hatinya ketika sedang melaksanakan zikir terhadap himmah syaikh atau guru mursyidnya.
5. Meyakini bahwa zikir thariqoh yang didapat dari syeikhnya adalah zikir yang didapat dari Rasulullah SAW.
12 Adab Saat Melakukan Zikir, yaitu:
1. Duduk di tempat yang suci seperti duduknya di dalam salat.
2. Meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua pahanya.
3. Mengharumkan tempatnya untuk berzikir dengan wewangian, demikian pula dengan pakaian di badannya.
4. Memakai pakaian yang halal dan suci.
5. Memilih tempat yang gelap dan sepi jika memungkinkan.
6. Memejamkan kedua mata, karena hal itu akan dapat menutup jalan indra dzahir, karena dengan tertutupnya indra dzahir akan menjadi penyebab terbukanya indra hati/bathin.
7. Membayangkan pribadi guru mursyidnya di antara kedua matanya. Ini menurut ulama thariqoh merupakan adab yang sangat penting.
8. Jujur dalam berzikir. Artinya hendaknya seseorang yang berzikir itu dapat memiliki perasaan yang sama, baik dalam keadaan sepi (sendiri) atau ramai (banyak orang).
9. Ikhlas, yaitu membersihkan amal dari segala ketercampuran. Dengan keikhlasan ini seorang yang berdzikir akan sampai derajat Ash-Shidiqiyah dengan syarat dia mau mengungkapkan segala yang terbesit di dalam hatinya (berupa kebaikan dan keburukan) kepada syeikhnya.
10. Memilih shighot zikir bacaan “La ilaaha illallah”, karena bacaan ini memiliki keistimewaan yang tidak didapati pada bacaan-bacaan zikir syar’i lainnya.
11. Menghadirkan makna zikir di dalam hatinya.
12. Mengosongkan hati dari segala apapun selain Allah dengan “La ilaaha illallah”, agar pengaruh kata “illallah” terhujam di dalam hati dan menjalar ke seluruh anggota tubuh.
3 Adab Setelah Berzikir, yaitu:
1. Bersikap tenang ketika telah diam (dari zikirnya), khusyu’ dan menghadirkan hatinya untuk menunggu waridudz-dzkir. Para ulama thariqoh berkata bahwa bisa jadi waridudz-dzikr datang dan sejenak memakmurkan hati itu pengaruhnya lebih besar dari pada apa yang dihasilkan oleh riyadlah dan mujahadah tiga puluh tahun.
2. Mengulang-ulang pernafasannya berkali-kali. Karena hal ini menurut ulama thariqoh lebih cepat menyinarkan bashirah, menyingkapkan hijab-hijab dan memutus bisikan-bisikan hawa nafsu dan setan.
3. Menahan minum air. Karena zikir dapat menimbulkan hararah (rasa hangat di hati orang yang melakukannya, yang disebabkan oleh syauq (rindu) dan tahyij (gairah) kepada Al-Madzkur (Allah Ta’ala) yang merupakan tujuan utama dari zikir, sedang meminum air setelah berzikir akan memadamkan rasa tersebut.
Wallahu A’lam Bisshowab
وَلَا تَكُوۡنُوۡا كَالَّذِيۡنَ تَفَرَّقُوۡا وَاخۡتَلَفُوۡا مِنۡۢ بَعۡدِ مَا جَآءَهُمُ الۡبَيِّنٰتُؕ وَاُولٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيۡمٌۙ
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat,
(QS. Ali ‘Imran:105)
Sumber :Sindonews
S