Dapat Nginap di Rumah Singgah Guru PGRI Inhil, Guru Kecamatan Reteh Ucapkan Terima Kasih

TEMBILAHAN-Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Inhil kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap para pendidik di daerah. Belum lama ini, sejumlah guru dari Kecamatan Reteh yang sedang berada di Tembilahan untuk mengurus berbagai keperluan dan mengikuti acara di kabupten mendapat kemudahan dengan diizinkannya mereka menginap di Rumah Singgah Guru PGRI Inhil.
Rumah singgah yang berlokasi di Jalan Keritang Kecamatan Tembilahan ini memang disiapkan PGRI Inhil sebagai fasilitas akomodasi gratis bagi guru-guru dari kecamatan diluar Tembilahan dan Tembilahan Hulu yang harus mengurus keperluan dinas atau acara ke Ibu Kota Kabupaten.
Daus Anwar salah seorang guru dari Reteh, menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada PGRI Inhil. Dengan adanya rumah singgah ini, kami tidak perlu lagi memikirkan biaya penginapan yang lumayan besar. Ini sangat membantu kami yang datang dari jauh,” ujarnya penuh haru.
Hal senada juga diungkapkan oleh Rasyid selaku Waka PGRI Reteh mengaku bangga kini PGRI tleah ada rumah singgah guru dan fasilitasnya memadai, tempatnya nyaman, dan yang paling penting, lokasinya strategis untuk makan dan minum.
” Ini benar-benar meringankan beban kami. Semoga PGRI Inhil semakin maju dan terus peduli kepada guru-guru di kecamatan,” tambahnya.
Ketua PGRI Kabupaten Inhil melalui Penanggung Jawab Rumah Singgah PGRI Inhil, Syafarudin SPd SD MPd menyatakan bahwa keberadaan rumah singgah ini adalah wujud nyata komitmen organisasi untuk memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik bagi anggota.
”Rumah Singgah Guru ini memang kami dedikasikan untuk para pahlawan tanpa tanda jasa, terutama yang bertugas di daerah. Kami paham betul bahwa biaya perjalanan dan akomodasi sering menjadi kendala,” jelasnya.
Ia berharap, dengan adanya fasilitas ini, para guru dapat lebih fokus menyelesaikan urusan dan mengikuti acara mereka di Tembilahan tanpa harus terbebani masalah tempat tinggal.
“Kami ingin guru-guru merasa diperhatikan. Ini adalah rumah mereka bersama,” tutupnya.




