INHILNEWS.COM,INDRAGIRI HILIR : Persoalan meningkatnya angka perceraian selalu menjadi topik hangat untuk dibicarakan, karena problematika ini telah menjadi persoalan nasional.
Fenomena maraknya perceraian dalam keluarga terjadi pula di Kabupaten Indragiri Hilir, dari tahun ke tahun angka perceraian meningkat secara drastis, terutama cerai gugat, yaitu pihak istri yang melakukan gugatan untuk bercerai dengan suami, bukan hanya dilakukan masyarakat biasa, bahkan yang berstatus PNS peristiwa perceraiannya meningkat secara signifikan.
Inilah diantara isi materi yang disampaikan Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Kabupaten Indragiri Hilir yang juga bertugas sebagai Kepala KUA Kec. Concong Sudirman Siswanto, S.Hl., MH dalam kegiatan Advokasi Perlindungan Perempuan terhadap Tindak Kekerasan, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Indragiri Hilir, Selasa 21 Juli 2020 di Kecamatan Concong.
Mahasiswa Program Doktoral Hukum Keluarga ini menyebutkan, berdasarkan hasil penelitian saya ada beberapa faktor yang menjadi penyebab PNS di Indragiri Hilir bercerai, diantaranya 1). Faktor KDRT. 2). Tidak adanya keharmonisan. 3). Pemabuk, penjudi dan pecandu. 4). Istri merasa mampu dalam bidang finansial. 5). Pengaruh medsos dan alat komunikasi. 6). Perselingkuhan. 7). Penempatan tugas yang berbeda.
“Saya berharap kedepannya ada program prioritas dari pemerintah daerah kita, sebagai upaya untuk mengurangi angka perceraian PNS ini, karena menurut saya PNS refresentasi dari pemerintah, kalau PNS dalam rumahtangganya banyak masalah tentu akan ada kaitannya dengan etos kerja, selain itu PNS juga dalam anggapan masyarakat secara umum merupakan kaum elit dan publik figure, sebagai seorang publik figure mestinya bisa menjadi percontohan untuk masyarakat lainnya”. Tutupnya.
Prabu Suryadhana
