INHILNEWS.Com – Pembajakan ponsel orang terkaya dunia, Jeff Bezos, menyita perhatian publik. Arab Saudi dituding sebagai pelakunya. Namun, Gedung Putih membela dan menyebut Arab Saudi itu sekutu penting.
Permasalahan tersebut diduga bermula saat Bezos menerima pesan WhatsApp dari Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman pada Mei 2018. Pesan tersebut berisikan file video yang disimpulkan analisis forensik mengandung malware yang mentransfer data dalam jumlah besar dari ponsel pendiri Amazon itu.
Bahkan, kasus ini membuat Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) turun tangan dan meminta agar otoritas terkait segera melakukan investigasi terkait kejadian yang dialami oleh Bezos.
Akibatnya, malware yang tertanam untuk mengakses ponsel Bezos seluruhnya, termasuk foto-fotonya dan komunikasi privatnya, terungkap ke publik.
Tudingan dialamatkan ke Arab Saudi, tapi Gedung Putih AS turut angkat bicara.
“Arab Saudi jelas merupakan sekutu penting,” ungkap Wakil Sekretaris Utama Gedung Putih Hogan Gidley dilansir dari Business Insider, Jumat (24/1/2020).
Selain pernyataan hubungan baik antara AS-Arab Saudi, tak ada informasi lain yang disampaikan Gedung Putih terkait kasus pembajakan ponsel Bezos.
“Saya tahu laporannya. Saya tidak punya informasi lebih dari itu. Jelas kami menangani situasi ini dengan serius,” jelasnya.
Meski demikian, Gedung Putih tidak menegaskan apakah mereka akan mengambil langkah serupa yang dilakukan PBB.
Diberitakan sebelumnya, pihak Arab Saudi juga telah membantah tudingan peretasan tersebut.
“Laporan terkini media bahwa Kerajaan berada di balik hacking ponsel Mr Jeff Bezos adalah absurd,” sebut Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat di Twitter.
“Kami meminta investigasi terhadap klaim tersebut sehingga kami bisa memiliki seluruh faktanya,” tambah mereka.
Sumber :https://inet.detik.com