INHILNEWS.Com – Marhaban yaa nuurul ‘aini, Marhaban jaddal husaini. Raibul Awal merupakan salah satu bulan teristimewa dalam kalender hijriah karena di bulan itu lahir manusia agung, Muhammad SAW.
Karena itu, sebagian besar umat Islam di belahan dunia merayakan kelahiran khatamun nabiyiin wal mursalin (penutup para nabi dan rasul) dengan membaca shalawat, bersedekah dan aamalan-amalan lainnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang, KH Yusuf Khudori mengatakan, merayakan atau memperingati Maulid Nabi didasari atas sikap dan anjuran Nabi Muhammad sendiri untuk memperingati hari kelahirannya. “Tidak ada lagi keraguan untuk memperingati Maulid Nabi. Shollu Ala Nabi Muhammad,” katanya.
Menurut Gus Yusuf, Rasulullah Muhammad SAW juga memperingati hari kelahirannya. “Beliau berpuasa tiap Senin. Saat ditanya oleh sahabat kenapa engkau berpuasa ya Rasul? aku berpuasa karena di hari itu aku dilahirkan dan di hari itu pula lah aku mendapatkan wahyu pertama kali,” katanya.
Dalam kitab Al Barzanji yang ditulis Sayyid Ja’far bin Husin Al Barzanzi disebutkan beberapa keajaiban jelang kelahiran manusia mulia itu.
Di antaranya, padamnya api sesembahan kaum Majusi di Persia yang selama ribuan tahun disembah, serta hancurnya pasukan gajah pimpinan Raja Abrahah yang akan menyerang Kakbah.
Atas izin Allah, ribuan burung Ababil dari surga datang menyerang dan melempari pasukan abrahah dengan batu membara dari neraka. Peristiwa itu kemudian diabadikan Alquran dalam Surat Al Fiil atau Pasukan Gajah.
Dalam kitab itu juga dikisahkan singkat detik-detik menjelang kelahiran Nabi Saw. Memasuki bulan ke sembilan kehamilan Sayyidah Aminah saat hari-hari kelahiran Nabi Muhammad saw sudah semakin dekat, Allah swt semakin melimpahkan bermacam anugerah-Nya kepada Sayyidah Aminah mulai tanggal 1 hingga malam tanggal 12 Robiul-Awwal malam kelahiran Al-Musthofa Muhammad Saw.
Pada malam ke-1, Allah swt melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa sehingga Sayyidah Aminah merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Pada malam ke-2, datang seruan berita gembira kepada ibunda Nabi Muhammad saw yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Allah.
Pada malam ke-3, datang seruan memanggil Aminah yang mengabarkan sudah dekat kelahirkan Nabi mulia.
Pada malam ke-4, Sayyidah Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan jelas.
Pada malam ke-5, Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabiyullah Ibrahim as.
Pada malam ke-6, Sayyidah Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad saw memenuhi alam semesta.
Pada malam ke-7, Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak.
Pada malam ke-8, Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar dengan jelas mengumandangkan :“Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat kelahiran Nabi agung, kekasih Allah swt Pencipta Alam Semesta.”
Pada malam ke-9, Allah semakin mencurahkan rahmat kasih sayang kepada Sayyidah Aminah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sakit, sedih, susah, dalam jiwa Sayyidah Aminah.
Pada malam ke-10, Sayyidah Aminah melihat Tanah Tho’if dan Mina ikut bergembira menyambut akan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Pada malam ke-11, Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad saw.
Malam detik-detik kelahiran Nabi Muhammad saw, tepat tanggal 12 Robi’ul-Awwal di sepertiga malam. Di malam ke 12 ini langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikit pun.
Saat itu, Abdul Mutholib (kakek Nabi Muhammad saw) sedang bermunajat kepada Allah SWT di sekitar Kakbah.
Sayyidah Aminah yang sedang menunggu kelahiran Sang Nabi dikejutkan dengan kehadiran empat perempuan mulia, yakni Siti Hawa, Siti Sarah, Asiyah dan Siti Maryam. Mereka menyampaikan kabar gembira kepada ibunda Nabi.
Di malam itu, seluruh alam raya bergembira dan bershalawat dengan bahasa dan cara yang berbeda beda.Ahlan wa sahlan marhaban Yaa Rasulullah.
Wallahu A’lam Bissawab.
Sumber :inews