INHILNEWS.Com – Beribadah merupakan kewajiban setiap umat beragama. Namun sayangnya, masih banyak di antara kita yang sering menghitung-hitung ganjaran atau pahala yang akan diberikan Tuhan kepada kita. Padahal, beribadah itu harusnya dilakukan secara ikhlas, tanpa hitung-hitungan.
Setiap perbuatan baik, pasti ada ganjarannya. Tuhan tidak akan salah dalam memberi reward kepada umat yang taat menjalankan perintah-Nya. Kita tidak perlu khawatir terhadap hal tersebut. Oleh sebab itu, lebih baik kita konsentrasi saja beribadah, sehingga lebih fokus dan berkualitas.
Sadarkah kita ketika selalu berhitung-hitung berapa besar amal yang sudah kita lakukan, itu sama saja dengan pamrih? Bukankah kita diwajibkan melakukan perbuatan baik dengan tulus dan ikhlas? Lalu, dimana letak ketulusan dan keikhlasan itu kalau kita masih asyik berhitung dengan angka-angka dan surga?
Saat kita sedang asyik berhitung tentang amal kita, mungkin Tuhan justru sedang mengurangi takaran pahala yang sudah kita peroleh. Ketika perbuatan kita selalu diniatkan dengan mengharapkan ganjaran, itu sama saja kita sedang bertransaksi dengan Tuhan. Ketika kita hitung-hitungan terhadap Tuhan, maka jangan salahkan Tuhan kalau Dia tidak memperhitungkan kita.
Coba kita renungkan dan intropeksi diri. Apakah selama ini kita sudah beribadah dengan benar dan sudah banyak berbuat baik? Jangan-jangan tanpa disadari justru masih banyak perbuatan dosa yang kita lakukan.
Mungkin kita sudah banyak bersedekah, tapi masih suka memamerkan perbuatan itu kepada orang lain. Hati kita ternyata masih kotor dan perlu dibersihkan.
Bisa juga kita sudah menyantuni anak yatim, tapi dibelakang itu justru sering menghardik mereka dengan kata-kata yang melukai perasannya. Itu juga pertanda hati kita masih kotor.
Kalau ternyata hati kita ini sesungguhnya masih banyak kotorannya, mengapa kita masih suka menghitung-hitung amalan? Lebih baik memperbanyak ibadah dan perbuatan baik lainnya. Lakukan terus sepanjang waktu, selagi ada kesempatan.
Tanamkan dalam diri kita bahwa kita ini makhluk yang tak sempurna. Kita memiliki banyak kesalahan dan dosa. Kita harus menebusnya dengan beragam perbuatan baik sesuai tuntunan agama. Fokus menebus kesalahan, bukan menghitung amal perbuatan.
Semoga hati dan pikiran kita kembali bersih dan menjadi insan yang fitri.
Sumber :http://www.lampung1.com