Tak hanya sekali saja, setelah azan pertama itu, dari masjid rutin dikumandangkan azan dalam lima waktu salat wajib.
Menurut Direktur Eksekutif Dewan Minnesota untuk hubungan Amerika Islam alias CAIR, Jaylani Hussein, sebenarnya sudah bertahun-tahun lamanya telah ada pembahasan tentang penyiaran azan melalui pengeras suara di kota itu. Hanya saja baru saat terjadi pandemi corona azan bisa diperdengarkan ke ribuan masyarakat di kota itu.
“Kami ingin menyentuh orang-orang yang sering mengunjungi masjid dan komunitas ini. Jika kita tidak bisa bersama secara fisik, setidaknya gema ini, suara ini, seruan untuk berdoa ini dapat menjadi perpanjangan dari kita bersama pada saat yang sulit ini. Untuk memberi beberapa orang sedikit hiburan,” kata Hussein.
Tak ada halangan apapun ketika azan dikumandangkan di kota itu, malahan banyak masyarakat yang mengabadikan peristiwa bersejarah itu walaupun mereka bukan pemeluk agam Islam.
Sumber :Viva.co.id