Kemenag Inhil Hadiri Pembinaan ASN, Penguatan SDM oleh Karo SDM Kemenag RI

Pekanbaru (Kemenag) — Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) turut memperkuat komitmen terhadap transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam lingkungan Kemenag. Hal ini ditandai dengan kehadiran Kepala Kemenag Inhil, H. Harun, dalam kegiatan Pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang digelar Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Riau di Aula Kanwil Kemenag Riau, Pekanbaru, pada Kamis (6/11/2025).
H. Harun didampingi oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag TU), H. Indra Sabarianto, bersama dengan seluruh pejabat serta pimpinan satuan kerja Kemenag se-Provinsi Riau.
Acara pembinaan strategis ini menghadirkan narasumber utama, Kepala Biro SDM Sekretariat Jenderal Kemenag RI, Wawan Djunaedi. Dalam arahannya, Wawan Djunaedi menekankan bahwa seluruh ASN Kemenag, yang secara nasional berjumlah 360.000 orang, harus siap dengan mobilitas tinggi demi kebutuhan organisasi.
Menanggapi materi pembinaan, Kepala Kemenag Inhil, H. Harun, menyampaikan bahwa penguatan SDM sangat relevan untuk konteks pelayanan di Kabupaten Inhil.
“Kehadiran kami di sini adalah wujud komitmen Kemenag Inhil untuk menyelaraskan diri dengan arahan pimpinan pusat, khususnya terkait empat pilar transformasi SDM,” ujar H. Harun.
Ia menambahkan bahwa pesan tentang mutasi sebagai penyegaran dan pentingnya memahami regulasi kepegawaian, seperti PP Nomor 94 Tahun 2021, akan segera disosialisasikan di lingkungan Kemenag Inhil.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Biro SDM, Wawan Djunaedi, secara tegas menyampaikan pesan penting mengenai integritas dan kinerja. Ia mengingatkan bahwa mutasi bukanlah hukuman, melainkan bagian dari sistem pembinaan ASN.
“Mutasi itu bukan hukuman, tetapi penyegaran dan bagian dari sistem pembinaan ASN sebagaimana diatur PP Nomor 94 Tahun 2021,” tegas Wawan.
Lebih lanjut, ia memaparkan empat pilar utama transformasi SDM Kemenag, yang meliputi Regulasi yang responsif (termasuk pemahaman fiqh kepegawaian), Kinerja dan potensi yang terukur, Digitalisasi layanan (seperti pemanfaatan platform PUSAKA), dan pengembangan Budaya organisasi menuju profesionalisasi profetik.
Wawan juga menyoroti peran ASN di era digital. “SDM Kemenag harus high tech bekerja lebih cepat, mudah, dan lebih baik namun juga high touch, yaitu menjunjung etika serta adab dalam pelayanan,” katanya. Ia secara khusus meminta penyuluh dan penghulu serta ASN Kemenag untuk aktif di media sosial dalam menghadirkan narasi pencerahan, guna menjawab keresahan publik di ruang digital.
Mengakhiri pembinaan, ia menekankan pentingnya integritas sebagai dasar kepercayaan publik. “Amar ma’ruf itu harus bil ma’ruf,” pungkasnya.
Kakanwil Kemenag Riau, H. Muliardi berharap, melalui kegiatan ini, kapasitas 6.540 ASN Kemenag di Provinsi Riau dapat semakin kuat, sehingga mampu mendorong percepatan transformasi layanan keagamaan yang profesional, adaptif, dan berorientasi pada kemaslahatan umat.




