1. Merasa diawasi oleh Sang Maha Pencipta
Hal ini sangat penting, dan tanamkan selalu konsep ini di dalam hati dan pikiran. Ketika seorang manusia merasa diawasi gerak-geriknya, tentu ia akan mencoba untuk bersikap tidak melampaui batas, apalagi pengawasan itu langsung dilihat oleh Sang Maha Pencipta.
Saat seseorang menanamkan pola ini dalam dirinya, niscaya ia akan takut untuk berbuat buruk kepada diri sendiri atau pun kepada orang lain, sebab ia takut akan Tuhannya.
2. Menganggap perbuatan buruk sebagai tindakan merugikan
Tidak bisa dimungkiri, berbuat buruk memiliki konsekuensi yang tidak akan menguntungkan seseorang, malah sebaliknya, ia akan merugi. Kenapa bisa begitu? Karena berbuat buruk secara terus menerus akan membuat hati seseorang menjadi kotor sehingga tak bisa lagi membedakan perbuatan baik dan tidak.
Sebagai contoh, jika seseorang terbiasa berbohong, maka hidupnya tak akan pernah nyaman. Sebab dalam kesehariannya ia harus berpikir keras untuk menciptakan kebohongan-kebohongan berikutnya demi menutup kebohongan yang sudah lebih dulu ia lakukan.
Bayangkan saat perbuatan buruk tersebut terungkap dan diketahui orang lain, seseorang akan sulit menjalani harinya karena orang lain sudah tidak percaya lagi padanya.
Oleh karena itu, selalu jujur dalam segala kondisi. Jangan pernah takut berkata benar walau pun pahit.
3. Hindari lingkungan yang tidak sehat
Lingkungan memiliki peran penting dalam kehidupan seseorang. Terkadang jika seorang manusia mudah terpengaruh, maka ia akan dengan mudah mengikuti pola hidup orang lain. Karena itu sebaiknya pilihlah tempat tinggal dengan lingkungan yang baik dan positif.
Bayangkan jika seseorang setiap harinya berinteraksi dengan peminum, bukan tidak mungkin ia juga akan terpengaruh untuk ikut minum lantaran tidak enak menolak ajakan orang lain, hingga akhirnya kegiatan minum-minum pun menjadi sebuah kebiasaan yang akhirnya sulit dihindari. Untuk itu pilihlah lingkungan yang dapat membuat kita bisa hidup lebih baik.
4. Bangun kekerabatan dengan orang-orang yang baik, terutama yang memiliki ilmu agama
Berteman dengan orang-orang baik adalah pilihan tepat yang harus dilakukan setiap orang. Dengan begitu, seseorang akan terpacu untuk mau berbuat positif. Cobalah untuk menjalin kekerabatan dengan orang-orang baik, terutama mereka yang baik akhlak dan ilmu agamanya.
Biasanya orang-orang yang memiliki pendidikan agama yang baik memiliki kepekaan dan mudah menasihati temannya apabila sudah salah langkah. Hal ini yang dibutuhkan setiap manusia, sebab jika seorang manusia sudah salah jalan, ia perlu diingatkan oleh orang-orang di sekitarnya sehingga bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
5. Sadari bahwa setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban
Ingatlah bahwa kehidupan dunia tidaklah kekal. Semua yang hidup akan berakhir dengan kematian dan kembali kepada-Nya. Jika seseorang memahami dan sadar akan hakekat hidup ini, tentu ia akan berupaya untuk menghindari perbuatan-perbuatan buruk.
Sebab pada akhirnya Sang Maha Pencipta akan meminta pertanggungjawaban tiap-tiap manusia atas apa yang ia lakukan selama menjalani hidup. Untuk itu manfaatkan waktu yang ada untuk berbuat kebaikan daripada terus menjalani hidup dengan perbuatan buruk.
Demikianlah 5 cara membentengi diri agar tidak jatuh dalam perbuatan buruk. Setiap manusia memiliki kendali atas dirinya sendiri. Untuk itu kendalikanlah diri dengan benar agar tidak jatuh ke dalam perbuatan merugikan. Ingatlah bahwa hidup ini sebentar, jadilah bermakna dengan sibuk menebar kebaikan.
Sumber: Sumber: http://share.babe.news